Komplek Makam Mantingan, Destinasi Ziarah Paling Ramai di Jepara



Makam Mantingan merupakan salah satu destinasi ziarah yang paling populer di Jepara. Pada umumnya, masyarakat Jepara akan berziarah ke makam Mantingan terlebih dahulu sebelum pergi keluar kota, meskipun hanya sebatas Jepara-Kudus. 

Komplek makam Mantingan terdiri dari masjid, makam Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin, serta makam Syekh Abdul Jalil yang seringkali disebut dengan Syekh Siti Jenar.

Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin merupakan penguasa Jepara pada masa lalu, sementara Syekh Abdul Jalil adalah ulama terkemuka yang menjadi penutan bagi masyarakat Jepara dan sekitarnya, makam beliau ada di  sebelah barat makam penguasa Jepara.

Masjid Mantingan atau masjid Astana Sultan Hadlirin merupakan salah satu bangunan bersejarah di Indonesia, sebelum masuk ke area Masjid Astana, terdapat sebuah Gapura yang diberi nama Gapura Keagungan. Masjid Mantingan berada di komplek makam Mantingan, desa Mantingan, kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Indonesia.a dibangun pada tahun 1559 pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat. 

Secara singkat, Ratu Kalinyamat adalah putri Raja Demak Trenggana, yang sekaligus memegang jabatan sebagia bupati di Jepara. ratu Kalinyamat diakui sebagtai sosok yang berani dan kuat, atas perjuangannya tersebut, pemerintah Indonesia memberikan gelar sebagai Pahlawan Nasional.

Sementara Sultan Hadlirin adalah pengembara yang menyebarkan agama Islam hingga ke tanah Jawa, tepatnya desa Mantingan. Hingga kemudian, ia menikahi putri Sultan Trenggana dan dikenal sebagai Pangeran Kalinyamat.

Sementara itu, ada pula makam Syekh Abdul Jalil atau bisa juga disebut dengan Syekh Siti Jenar. Letaknya ada di sebelah Barat makam Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin. Syekh Abdul Jalil merupakan ulama ternama di masanya, maka tak heran jika makam beliau ramai dikunjungi oleh para peziarah.

Sejatinya, berziarah kubur ke makam para wali atau ulama ternama adalah salah satu amalan yang sering dilakukan untuk mendapatkan barokah Allah dengan perantara yang diziarahi. namun, perlu diketahui bahwa sebelum berziarah ke makam para wali, berziarahlah ke makam orang tua atau saudara lebih dahulu. Karena berziarah ke makam keluarga lebih di utamakam dari berziarah ke makam para wali.

Wallahu A'lam Bishhowab

Posting Komentar

0 Komentar