Tawassul Jodoh di Makam Nyai Hamdanah Asnawi Kudus

 

    “Jika kalian ingin mempunyai istri shalihah, maka berziarahlah di makam Nyai Hamdanah.” -K.H. Maimoen Zubair. 

    Nyai Hamdanah adalah putri dari Kyai Soleh Darat As-Samarani. Nyai Hamdanah merupakan sosok wanita yang menjadi istri dari Syekh Nawawi Al Bantani dan KH. Raden Asnawi. 

    Sebelum menikah dengan Raden Asnawi, Nyai Hamdanah dijodohkan dengan Syekh Nawawi Al-Bantani yang merupakan sahabat karib sang ayah selama menimba ilmu di Haramain. Nyai Hamdanah adalah istri kedua dari Al-Bantani setelah Nyai Nasimah, istri pertamanya meninggal. 

    Nyai Hamdanah mengasuh putri-putri Al-Bantani dari istri pertamanya dengan penuh kasih sayang hingga mereka tumbuh dewasa, selayaknya putrinya sendiri. Nyai Hamdanah baru hamil setelah sekian lama menemani Al-Bantani dalam berdakwah. Namun, sebelum Nyai Hamdanah melahirkan anak pertamanya, Al-Bantani meninggal.

    Sebelum meninggal, Al-Bantani sempat berpesan kepada salah satu muridnya, yaitu Raden Asnawi untuk menikahi istrinya ketika ia meninggal nanti. Hal itu pun dilaksanakan oleh Raden Asnawi, Sehingga sepeninggalnya Syekh Nawawi Al-Bantani, Nyai Hamdanah menikah dengan Raden Asnawi. Dari pernikahan tersebut mereka dikaruniai 9 keturunan, namun hanya tiga yang bertahan sampai dewasa yaitu Zuhri, Azizah, dan Alawiyah.

    Menurut K.H. Maimoen Zubair, salah satu keistimewaan kota Kudus adalah karena pernikahan Raden Asnawi dengan Nyai Hamdanah yang merupakan janda dari Syekh Nawawi Al-Bantani, ulama alim yang memiliki banyak murid di Nusantara, terutama di pulau Jawa. 

    “Jika kalian ingin mempunyai istri shalihah, maka berziarahlah di makam Nyai Hamdanah.” Tutur K.H. Maimoen Zubair. 


    Karomah yang dimiliki Nyai Hamdanah masih bisa dirasakan hingga sekarang, dimana banyak muda mudi yang mengaku bertemu dengan jodohnya tak lama setelah berziarah ke makam Nyai Hamdanah. Namun, perlu diketahui bahwa kita harus meluruskan niat ketika berziarah, yaitu ingin memudahkan bertemunya jodoh lewat perantara ziarah ke makam Nyai Hamdanah.

     Makam Nyai Hamdanah sendiri berada tepat di sebelah Barat makam Raden Asnawi, yang berada di belakang mihrab Masjid Al-Aqsho Menara  Kudus, masih satu komplek dengan makam Sunan Kudus. namun, perlu diketahui bahwa amalan yang dianjurkan oleh K.H. Maimoen Zubair sebaiknya dilaksanakan setelah sebelumnya berziarah ke makam Sunan Kudus dan Raden Asnawi terlebih dahulu, sementara ziarah ke makam Nyai Hamdanah yang terakhir. Tidak boleh terbalik.

    Wallahu A’lam bisshowab

Posting Komentar

0 Komentar